Setelah kunjungan yang membuahkan hasil dari anggota Universitas Bangka dan Organisasi UKMK di Gunung yang disebut Anak-anak di Perkebunan PPI di Provinsi Yogyakarta (silakan lihat film di berita yang memperlihatkan kunjungan Anda), kami menerima undangan untuk menyaksikan pohon-pohon luar biasa tumbuh subur di pulau itu. Pemandangan pohon-pohon ini membuat kami takjub, karena lingkarnya berkisar antara 90 cm hingga 220 cm. Meskipun tidak ada Departemen Kehutanan Negara, lebih dari satu juta pohon tumbuh subur di pulau itu, dikelola dan dipelihara hanya oleh petani yang berdedikasi yang telah mengambil peran sebagai penjaga kekayaan alam ini.

UMKM, atau Usaha Mengenah Kecil dan Mikro, yang diterjemahkan menjadi Persatuan Perusahaan Menengah, Kecil, dan Mikro, memainkan peran penting dalam kunjungan kami. Berfungsi sebagai semacam Kamar Dagang, UMKM menyelenggarakan serangkaian pertemuan yang mendalam dengan para pemangku kepentingan utama, termasuk CEO PPI Albert Bruinekool, Profesor Domo, CMO Andy Franssen, dan Direktur Penelitian dan Pengembangan, Iwan Setiawan. Pertemuan-pertemuan ini menyediakan platform yang sangat berharga untuk bertukar ide dan menjalin kemitraan strategis guna memanfaatkan sumber daya unik pulau ini.

Memilih sekelompok kecil petani dari sekian banyak kandidat yang layak merupakan tantangan yang cukup besar. Akhirnya, 10 petani terpilih untuk Proyek Percontohan dan Eksperimen perintis. Setiap petani ditugaskan untuk menginokulasi 40 pohon, yang semuanya berusia sekitar 18 tahun. Upaya inovatif ini direncanakan berlangsung selama dua tahun, setelah itu pohon-pohon tersebut dapat dipanen. Secara tradisional, pohon membutuhkan waktu dua hingga tiga dekade untuk tumbuh di hutan alami, dan meskipun demikian, keberadaan gaharu yang berharga tidak dijamin. Namun, dengan menggunakan inokulum yang telah terbukti yang dikembangkan oleh perusahaan saudara kami, TW Agarwood, kami optimis dengan hasilnya.

Proses inokulasi ini telah membuahkan hasil yang luar biasa, dengan ratusan pohon di Malaysia dan Indonesia berhasil diinokulasi. Harapan untuk mengulangi keberhasilan tersebut di Pulau Bangka sangat dinantikan. Para petani terlibat dan antusias, yang merupakan gelombang baru pertanian berkelanjutan. Seiring berjalannya proyek ini, kami tetap berkomitmen untuk memastikan keberhasilannya dan membuka potensi sumber daya alam pulau ini.

Sebagai penutup, perjalanan yang sedang berlangsung di Bangka Belitung menandai babak yang menjanjikan dalam inovasi kehutanan dan pertanian berkelanjutan. Proyek percontohan ini tidak hanya bertujuan untuk menghasilkan gaharu yang bernilai, tetapi juga memperkuat ekonomi lokal dan memberdayakan masyarakat. Kami sangat menantikan hasil dari usaha perintis ini dan tetap berkomitmen untuk berbagi perkembangan di masa mendatang. Bersama-sama, kita menulis ulang narasi pengelolaan kehutanan, satu pohon pada satu waktu. Bersambung...